Minggu, 27 April 2008

4)..DYSLEXIA

Dyslexia :

Penyebab kesulitan belajar yang relatif masih jarang diketahui sebabnya. Misalnya kurang
fokus, gangguan membaca, gangguan matematika, dan gangguan mengekspresikan suatu hal dalam bentuk tulisan. Terjadi pada 10% di antara anak sekolah. Anak laki-laki mungkin sedikit lebih banyak.

Banyak anak yang memiliki disleksia di kategorikan, malas, bodoh, tidak disiplin dan lamban. Padahal tingkat intelegensi mereka sama dan kadang lebih daripada teman sebayanya. Karena jarang terdeteksi disaat dini mereka sering putus asa karena tidak data mencerna dunia seperi layaknya teman – teman mereka yang lain. Kepercayaan diri mereka menjadi hancur, mereka pada akhirnya memberontak dan suka berkelahi.
Anak – anak dengan dyslexia sering menunjukkan kemampuan luar biasa dan sangat inovatif. Mereka memecahkan masalah dengan sangat baik, kreatif dan berpikir lateral. Banyak orang dyslexia menjadi orang sangat sukses dalam bidang seni, fisika, sains, hukum, politik dan pengajar. Walau pada awal masa kecilnya mereka sering tidak dimengerti dan tidak diperhitungkan.
contoh orang orang pengidap dyslexia :

Albert Einstein Leonardo Da Vinci Thomas Alpha Edisson

Pablo Picasso Walt Disney Neil Diamond

Agatha Christie Whoopie Goldberg

27 komentar:

christi mengatakan...

kelainan ini bisa disembuhkan ga sih. misal pake terapi gitu kyk autis....
**slam kenal ya..sesama blogger

christi mengatakan...

kelainan ini bisa disembuhkan ga sih. misal pake terapi gitu kyk autis....
**slam kenal ya..sesama blogger

wulanguritno mengatakan...

bisa bgt di terapi untuk lebih baik..ada sekolah kususnya..mrk beda ma autis..autis secara fisik terlihat berbeda ma normal..diselex tdk..makanya mrk malah suka di kira bandel n bodoh..makanya klo ga di deteksi kasian mental mrk..mrk aja jg kebingungan dgn apa yg terjadi ma mrk..simple nya normal belajar dengan cara a mrk cara b..itu aja..

An Indonesian Sees Indonesia mengatakan...

John Chambers, sekarang CEO Cisco, juga salah satunya. Dia memilih untuk fokus kepada kelebihannya daripada membuat dyslexia menjadi kekurangan dan jadi penghalang, yang kemudian mengantarkannya sampai ke posisinya saat ini.

Anonim mengatakan...

hoho.
udah baca berita ini di kompas. sukses yah buat filmnya mba

Anonim mengatakan...

Wah, baru tau. Si whoopy ternyata dyslexia. TFS, Wulan.

Anonim mengatakan...

nambahin 1: tom cruise juga dyslexic

wah wah mbak wulan ini udah cantik, pengetahuannya luas lagi, seneng saya liatnya
mbak mau ngga jadi sekertaris saya ? just kidding ^^ wong kelurahannya aja fiktif kok
maen2 yah ke kelurahan saya ^^

ttd, Pak Carik Gembirakata

ROSSY ROSSY E-SHOP mengatakan...

kenapa anak laki laki sedikit lebih banyak?

noki afandi mengatakan...

ada solusi untuk ortu harus ya mendukung dan memberi masukan apabila anak ya ada masalah dengan belajar, mungkin dengan meluangkan waktu untuk memberi pelajaran kepada mereka daripda menyuruh sianak esklul or ikut LBB.
DAri pengalaman saat masih sekolah dulu orang tua selalu support walau noki sendiri ga pernah juara kelas.

Anonim mengatakan...

disleksia??sapa takut??gak nentuin, orang bisa sukses atau nggak. Contoh seleb yang kena disleksia yah kayak tom cruise,,tapi akhirnya dia bisa nyembuhinnya dan termasuk seleb paling keren kan mba???

torasham mengatakan...

ciri-cirinya kok persis sama aku yah..?
mosok aku dislek...dislek...apa tadi..?

2nd Life mengatakan...

thanks infonya.....

Anonim mengatakan...

saya tidak setuju dengan pendapat mas Noki_Afandi. Ekskul itu juga penting. Semuanya yang terpenting perhatian terhadap Kids oleh para ORTU khususnya dan orang-orang dewasa pada umumnya. Saya masih yakin semua Perhatian itu (bukan kemanjaan) obat yang paling manjur.

Anonim mengatakan...

dari psikologi@yahoogroups.com kutipan posting dengan "subject:Perilaku Anak # 16", yi. "...Dyslexia yang lebih banyak terjadi di anak cowok dibandingkan cewek, dianggap
tinggi populasinya. Sementara psikolog memberikan angka sekitar 10%. Bagusnya,
kalau diagnosanya terjadi dini, pas si anak mulai sulit membaca, pada
umumnya ia akan mampu mengatasi masalah ini. Karena matematika juga berkisar
di pengenalan dan pemakaian simbol-simbol, anak yang dyslexic tak jarang
mengalami persoalan dalam pelajaran matematika. Dyslexia ini comorbid dengan
banyak penyakit psiko lainnya seperti ODD, ADD/ADHD, autisma. Jelas anak
yang dyslexic akan jadi malas ke sekolah maupun berkendala di dalam perumpian
dengan teman-temannya. Kalau membaca sesuatu hal yang Anda senangi dan anakmu
tok tok tok dyslexic, jelas Anda akan BT atau jadi THP...."

silahkan bergabung ke milis tsb.. B-)

Giz mengatakan...

Salam kenal untuk mbak christi tetapi setau saya dislaksia itu tidak dapat disembuhkan hanya bila mereka tubuh dewasa mereka dapat mengatasi masalah mereka.. Terus kenapa lebih banyak laki laki dislaksia setau saya itu dikarenakan gejalanya lebih mudah untuk dikenali ketimbang dengan wanita.. Mohon maaf bila ada yang salah

Anonim mengatakan...

dyslexia...atau apapun itu merupakan eksistensi serta hakikat kelebihan kekurangan semua manusia. dan kita sebagai manusia dapat menarik kesimpulan dari ibu wulan ini sebagai ketukan hati untuk " berbuat secara bijaksana " terhadap anak, teman, keluarga atau siapapun bahwa " kekurangan " merupakan " kelebihan " yang tertunda. ataupun sebaliknya. definisi saya mungkin terlihat sebagai floating statement terhadap sebuah wacana akan tetapi dari sudutpandang inilah saya dapat memberikan " suara hati dan pengalaman sebagai orang yg ter-dyslexia ". keep on writing ibu wulan.

regards.

Anonim mengatakan...

suami gw kebetulan penyandang cacat dysleksia :) dan teman2 doi pas kuliah ada 3 atau 4 orang yg disklesia. Biasanya gampang ditemukan di negara2 yg kalau kata ditulis dan dieja berbeda. Misalnya bahasa inggris atau belanda. Apa yg didengar dan kemudian ditulis beda.

Di thn 70-an, rata2 anak dengan disklesi dianggap bodoh atau IQ-nya kurang dan direkomendasikan untuk ke sekolah khusus buat anak2 yg IQ-nya kurang. suami gw pas umur 7 thn belum bisa baca. tulisannya absurd jelek banget. Kemudian sekolah merekomendasikan dia ke sekolah khusus td. Tp Ibu mertua gw yg cenderung tidak percaya bahwa anaknya IQ-nya kurang kemudian membawa suami ke psikologis untuk test IQ. Terbukti bahwa IQ suami 132. Lumayan lebih ketimbang anak2 seumur dia.

Menurut psikologis tidak perlu pindah sekolah tp harus terapi membaca (pengenalan patron karena bagaimanapun sebenarnya disklesi itu ada semacam glitch di otak yg membuat si penderita tidak mampu menghubungkan antara tulisan dan arti).

Dari hasil psikologis tes ini juga ditemukan bahwa suami gw punya kecendurangan untuk show-off (hehehe) dengan topik2 yg anak seusia dia belum tentu mengerti seperti cerita ttg reaktor nuklir, roket, dsbnya (saat itu dia berumur 7-8 thn) sebagai kompensasi dari ketidakmampuan untuk membaca. Sarannya ttp di sekolah yg sama tp dengan terapi.

Setelah dijelaskan ke sekolah, ibu mertua bersama guru sekolah sama2 bikin jadwal terapi. suami gw dapat lebih banyak PR untuk membaca dan menulis ketimbang siswa lainnya. Dan ibu mertua benar2 menghabiskan 3-4 jam ekstra untuk membaca bersama dengan si anak tiap hari. Hasilnya dalam jangka waktu 1 thn nilai merah dalam menulis berganti jadi 6 dan 7.

Tentu saja suami gw termasuk yg beruntung karena disleksinya termasuk cepat ketauan dan tidak termasuk disleksi kelas berat plus punya ibu yg sangat suportif.

Gw rasa disleksi bukan penyakit yg bisa sembuh...ini seperti cacat otak sebenarnya yg bisa diterapi dan dilatih. Keluarga jg harus mendukung. Jangan diejek tp distimulasi. Suami gw sampai sekarang harus tetap rajin baca buku untuk melatih mengingat ejaan dari tiap kata2. Good point of being dyslectish..dia jadi sangat suka baca buku :)

Ada teman kuliah suami ygkebetulan disleksi kelas berat (serius deh..bisa baca tp kalo disuruh menulis cerita banyaak sekali salah eja dsbnya) tp kuliah selesai dan termasuk ilmuwan muda yg handal dalam ilmu matematika.

Anonim mengatakan...

artikel menarik
salam kenal dari saya
coba kunjungi blog saya yg ancur
iklannnnnnnnn:D
hehehe.........
kaboooooooooorrrrr

SUNDANESIA mengatakan...

Syukron deh akhirnya ketemu blog you. Tgl 8 kan ada artikel Neng Wulan d koran SINDO. Penasaran nyari blog loe. Sampe jam 4 pagi ga ketemu. Eh, tgl 10 nih DAPAT deh. Oon juga seeh. Coba search dulu d YAHOO atawa GOOGLE. Ga bakalan BEGADANG. Disleksia itu cenderung normal ya. Gimana dgn AUTIS? ANAK tetanggaku autis katanya. Seneng euy liat artis maen film INSPIRING teh. WELL DONE, girl!

Anonim mengatakan...

mba Wulan,
Saya Mularto
saya ada penawaran (entah menarik atau tidak) untuk mba Wulan
tolong banget mba e-mail saya, karena saya gak berani bilang di blog ini
Please banget ya mba wulan
mularto@gmail.com
mulartosmart.blogspot.com

Sop Iga Sapi Cirebon mengatakan...

Met kenal mba Wulan. Salut saya ama karakter mba. Kalo gak keberatan saya
minta foto mba ama anak buat istri saya. Thank banget. Email saya di : putuenaima@gmail.com

Anonim mengatakan...

Informasi bagus dan bermanfaat anda memang pintar......trims

>>>pe@ce from Bali, the thousand tample island!
visit pic about your next travelling in Bali at www.photoblog.com/putukusuma.

Pe@ce!!

Anonim mengatakan...

Informasi bagus dan bermanfaat anda memang pintar......trims

>>>pe@ce from Bali, the thousand tample island!
visit pic about your next travelling in Bali at www.photoblog.com/putukusuma.

Pe@ce!!

Carita Tours mengatakan...

mbak kapan neh mau main kecarita lagi ;)).....!!!! call aku ya kloo mau pesen hotelnya.... mbak bisa liat-liat di blog aku. www.caritatours.blogspot.com. thank

Anonim mengatakan...

also tom cruise and patrick dempsey

Unknown mengatakan...

I am looking more information about Dyslexia then I found this blog. suami ku punya dyslexia, aku gak tau sampai kita berumah tangga. sebelum menikah aku memang merasakan sesuatu yg aneh tapi aku gak ambil pusing. anyway,.. ketika berumah tangga aku face to face everyday of course,.. yg akhirnya aku merasakan dia punya disability yg di sebut dyslexia ini. tidak focus bahkan sulit di ajak berkomunikasi. tapi dia punya seni yg tinggi dibidang melukis memahat dan music. so.. mba Wulan, ada kah atau pernah punya teman pengalaman seperti saya? dan apa solusi nya... apakah usia dewas masih bias disembuhkan unutk dyslexia... ? sorry I am just confuse

Unknown mengatakan...

trimakasih kawan http://bit.ly/29QxqtT